Ms. Wiwik Muluyani: Buka Kelas Ekstra Mendongkrak Nilai Inggris dan Matematika di Papua

Mata pelajaran Matematika dan Inggris biasanya menjadi tantangan terbesar bagi murid SMP di propinsi paling timur Indonesia, Papua. Namun, seorang guru Matematika di Jayapura bernama Wiwik Muluyani ingin agar murid SMP di ibukota propinsi ini bisa mengatasi tantangan ini.

Wiwik mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 di Sentani-Jayapura sebagai guru Matematika sejak 1993. Berkat dorongan dari rekan guru dan pejabat sekolah, ia bersaing dengan 200 pelamar di seluruh Indonesia dan meraih beasiswa pendidikan USAID PRESTASI untuk tingkat Magister di bidang pendidikan Matematika di Florida State University, AS pada 2016.

“Berpikir kritis, sikap disiplin, percaya diri dan manajemen waktu merupakan keterampilan penting yang saya pelajari saat kuliah selama 30 bulan di Amerika Serikat. Keterampilan ini mempengaruhi hidup pribadi dan profesionalitas saya,” —– Wiwik.

Dia berbagi pada teman, rekan kerja, murid dan orang tua bahwa keterampilan personal sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam studi selain pengetahuan teknis keilmuan. Kuliahnya di AS telah memperlihatkan bahwa guru harus terlatih untuk mengajar dan juga tahu bagaimana pembelajaran itu terjadi di kelas dan di dalam pikiran para murid.

Di SMPN-2 Sentani, Wiwik mengajar Matematika dalam Bahasa Inggris. Ia juga membuka kelas Bahasa Inggris dan mengadakan English Conversation Club tiap dua mingguan untuk muridnya dan membantu rekan guru lain membuat klub serupa. Tahun lalu, sekolahnya mempromosikan Wiwik menjadi wakil kepala sekolah.

Di luar sekolah, Wiwik menjadi role model pengajaran Matematik dan terpilih sebagai Ketua Asosiasi Guru Matematika di ibukota kabupaten. Wiwik menyelenggarakan pertemuan guru Matematika di semua tingkat sekolah di seluruh Jayapura. Tujuannya adalah memperkenalkan praktik pengajaran agar memenuhi persyaratan kurikulum Matematika. Ia berkomitmen untuk “berbagi” dengan rekan kerjanya di Jayapura informasi dan keterampilan berharga yang dipelajarinya di Universitas Negeri Florida.

Wiwik berbuat lebih banyak lagi di luar sekolah. Dengan sukarela ia menyelenggarakan kelas Inggris dan Matematika ekstra di rumahnya. Dari Minggu hingga Jumat, lebih dari 100 murid di tiga kelas belajar bersama atau sendiri-sendiri ikut pelajaran perbaikan (remedial) agar tidak ketinggalan kelas, atau melakukan kegiatan luar lainnya untuk meningkatkan kemahiran dalam Matematika atau Bahasa Inggris. Meskipun kelas ekstra  yang diselenggarakan Wiwik ini gratis dan Wiwik melakukannya tanpa pamrih,  orang tua murid sering membawa bingkisan makanan dan hasil bumi seperti sayur dan buah sebagai tanda terimakasih.