Feature Updates
Dr. Virni Budi Arifanty: Mempromosikan Konservasi Hutan Bakau
- January 22, 2019
- Category: References & Testimonies
Penelitian baru-baru ini menegaskan bahwa tanaman bakau memberikan dampak positif yang besar pada perubahan iklim. Saat Konferensi Perubahan Iklim PBB di Katowice, Polandia, 6 Desember 2018, pejabat Pemerintah RI menyampaikan proposal pembuatan sentra penelitian untuk kajian tanaman bakau dan akan bekerjasama dengan lembaga penelitian internasional. Sebagai salah satu dari sekelompok kecil pakar ekosistem bakau, alumni PRESTASI USAID Dr. Virni Budi Arifanti ikut serta dan ditugasi membangun sentra bakau nasional sebagai bagian dari rasionalisasi hutan nasional Indonesia.
“Berkat upaya sosialisasi dari pemerintah, kesadaran masyarakat Indonesia tentang pohon bakau makin meningkat. Masyarakat paham bagaimana tanaman bakau dapat menstabilkan garis pantai dan membantu perbaikan mata pencaharian masyarakat di seluruh pulau”, ——- Dr Virni.
Dr. Virni adalah anggota tim peneliti pada Lembaga Riset, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (FOERDIA) yang mengkoordinir rencana pembangunan sentra tersebut. Dr. Virni berhubungan dengan Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta organisasi lokal dan non pemerintah.
Mendukung upaya Indonesia melindungi dan mempromosikan keberlanjutan hutan menjadi prioritas Kantor Teknis Lingkungan Hidup USAID, dan USAID memberikan kepada Dr. Virni beasiswa dalam Studi Perubahan Iklim dan Lahan Gambut Kalimantan untuk melakukan penelitian yang berujung pada penganugerahan gelar Ph.D. di bidang Ekologi Hutan (2017) dari Universitas Negeri Oregon.
Dalam hidup Dr Virni, hutan sangatlah penting. Ayahnya juga bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Setelah menyelesaikan studi S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Virni mendapat gelar S2 di bidang Manajemen Hutan dan Teknik Informasi Spasial dari Universitas Ghent di Belgium. Selama 5 tahun ia memperoleh pengalaman di sektor swasta, yang bekerjasama dengan organisasi perdagangan sebelum ia bergabung di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2005.
Dr. Virni adalah tokoh yang dikenal diantara para peneliti bakau dan sering kali berbicara di even lokal maupun internasional. April lalu, ia tampil pada Pertemuan Tingkat Tinggi Hutan Tropis Asia Pasifik 2018 yang disponsori Center for International Forestry Research (CIFOR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mempresentasikan program pengelolaan tanaman bakau dan budidaya air yang berkelanjutan dan memaparkan kebutuhan akan konservasi tanaman bakau untuk memitigasi perubahan iklim. Pada 2017 ia menyampaikan karya penelitiannya tentang dinamika karbon bakau di Persatuan Organisasi Riset Kehutanan Internasional di Freiburg, Jerman. Sejak 2010 ia telah mengadakan penelitian bersama pada dinamika karbon hutan dan perubahan iklim dengan organisasi internasional seperti ITTO (Japan), Bank Dunia, Pemerintah Australian (ACIAR), dan lainnya.
Contoh hasil penelitian Dr. Virni yang dipublikasikan dalam jurnal internasional dan majalah profesional Indonesia antara lain (1) Carbon dynamics and land use carbon footprints in mangrove-converted aquaculture: The case of the Mahakam Delta, Indonesia (Forest Ecology and Management, 2019, https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378112718301427); (2) The jumbo carbon footprint of a shrimp: carbon losses from mangrove deforestation (Frontiers in Ecology and Management, 2017, https://doi.org/10.1002/fee.1482); (3) Tempo May 13, 2018: Mangrove Hilang Tambak Udang Terbilang
Cerita Alumni PRESTASI-3 22 January 2019 oleh IIEF International Training Specialist Krystina Mitayani USAID Funding Environment: Kalimantan Wetlands and Climate Change Study (KWACS) |
Dr. Virni Budi Arifanty Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Oregon State University PhD Bidang Ekologi Hutan, lulusan Maret 2017 |